Dikisahkan al-Habib Abubakar al-Adni ibn Ali al-Masyhur saat diawal belajar ilmu kepada al-Quthb al-Habib Abdulqadir ibn Ahmad as-Saqqaf sempat diuji. Dikatakan bahwa beliau pernah menunggu di rumah Habib Abdulqadir namun tak kunjung dibukakan/diberi masuk, dan saat Habib Abdulqadir keluar rumah oleh Habib Abdulqadir hanya dilihat saja lalu dibiarkan. Bahkan, terkadang dengan sengaja Habib Abdulqadir menendang sang muridnya tersebut.
Namun tetap sang murid bersikeras ingin menuntut ilmu kepada sang guru al-Habib Abdulqadir dari "pintu" yang sangatlah besar. Dan pada akhirnya diterimalah al-Habib Abubakar mengambil keberkahan ilmu dari sang habib. Lantas kata Habib Abdulqadir, "IKHTABARNAK FA-WAJADNAK/ Aku telah mengujimu dan aku mendapatkanmu dalam keadaan istimewa (patuh)." Masya Allah.
Sejak itulah al-Habib Abubakar ber-mulazamah kepada gurunya tersebut, membaca kitab demi kitab hingga belasan tahun lamanya. Dan istimewanya beliau mencatat, merekam semua kegiatan bersama gurunya tersebut. Tatkala gurunya wafat maka beliau lah yang sangat berperan meneruskan estafet "Thariqah Aal Baalawy". Beliau lah rujukan utama pada zaman ini.
Sayyidil Habib Umar pernah mensifatkan tentang al-Habib Abubakar dengan perkataan nan indah, "ALHAMDULILLAH, di antara nikmat yang besar kepada kita Allah swt. izinkan kepada kita mendengar mutiara-mutiara daripada al-Habib Abubakar yang mana beliau saat ini mendapat martabat; IDZA RU'U DZUKIRALLAH." Tidak lain itu adalah sifatnya AULIYA yang tinggi. "Jika kamu melihatnya maka kamu akan menyebut Allah, mengingat kepada Allah."
Posting Komentar